Jumat, 19 Februari 2016

KEKALAHAN JEPANG DAN KEKOSONGAN KEKUASAAN

           Perang dunia II terjadi setelah setelah jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan jepang untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu membentuk persekemakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukkan persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk sementara. 

           Serangan Jepang ke Indonesia (Hindia-Belanda) pertama tama terjadi 11 Januari 1942 dengan mendarat di Tarakan (Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang kaya akan minyak bumi, jatuh ketangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak 29 Januari 1942, Samarinda 3 Februari 1942, Banjarmasin 10 Februari 1942.

           Dalam perkembangannya , Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika Serikat menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan jepang terhadap Australia dapat ihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran Laut Koral (karang). serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada bulan Juni 1942.

           Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda tanganinya perjanjian Post Dam, maka secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan pada sekutu. dengan demikian di bangsa Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. kesempatan ini oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan untuk memproklamasika kemerdekaan.

           Tidak lama setelah serbuan bala tentara Jepang secara mendadak ke pangkalan  Angkatan Laut Amerika Serikat di pearl harbour pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat seakan-akan lumpuh. Dalam kenyataannya Jepang tidak dapat melumpuhkan Amerika Serikat, Bahkan Amerika bangkit dan menjadi musuh yang paling berat bagi Jepang.  

           Melihat fenomena ini muncul pertanyaan apakah serangan serangan Jepang terhadap Pearl Harbour itu bukan langkah yang keliru (lihat Onghokham, 1989 : 163). Lebih lebih setelah lima bulan Perang Asia Timur Raya berkobar, Amerika Serikat telah dapat memukul balik Jepang. Dalam perang laut karang (4 Mei 1942) dan disusul dengan perang di Guadacanal (6 November 1942), Jepang secara berturut-turut menderita kekalahan. Kekalahan yang paling besar dialami jepang dalam pertempuran laut di dekat kepulauan Bismarck (1 Maret 1943).

           Untuk mengakhiri peperangan ini, maka pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom atom yang pertama diatas kota Hiroshima. Tiga hari kemudian, tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi diatas kota Nagasaki. Akibatnya bukan saja membuat kerugian material, karena hancurnya kedua kota tersebut dan banyaknya penduduk yang menemui ajalnya. Tetapi secara politis telah mempersulit kedudukan kaisar Hirohito, karena harus dapat menghentikan peperangan secepatnya guna menghindari adanya korban yang lebih banyak lagi.
 
           Hal ini berarti bahwa Jepang harus secepatnya menyerah kepada sekutu atau serikat. akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Menurut rencana, dengan mengambil tempat di atas geladak kapal perang Amerika Serikat '' Missouri '' yang berlabuh keteluk Tokyo ditanda tangani kapitulasi penyerahan jepang antara jendral Douglas Mc Arthur dengan Hirohito pada tanggal 2 September 1945.

Sebagai tindak lanjut dari penyerahan itu, sekutu mulai mengadakan perlucutan senjata, memulangkan tentara Jepang dan mengadili penjahat perang. Tugas di Indonesia dilaksanakan oleh tentara inggris.